Menyusun budget nikah adalah langkah tersulit (dan terpenting) saat Anda dan pasangan berencana maju ke jenjang yang lebih serius. Angka yang Anda tetapkan akan sangat berpengaruh pada jalannya acara nanti, mulai dari lokasi sampai jumlah tamu. Namun, nominal bukanlah segalanya. Hal yang paling utama adalah bagaimana Anda mengelola dana tersebut secara bijak.
Berdasarkan survei dari iPrice di tahun 2021, dilansir dari Katadata, rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan sebanyak Rp191 juta untuk biaya pernikahan dengan 250 tamu undangan. Tentu saja kenyataannya banyak pasangan yang menyelenggarakan pesta dengan anggaran di atas bahkan di bawah angka tersebut. Berapa pun dananya, Anda tetap bisa membangun momen sakral yang sungguh berkesan—selama perencanaannya sesuai dengan prioritas dan kemampuan finansial bersama.
Berikut strategi alokasi budget nikah dan tips keuangan agar setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar efektif.
Rincian Alokasi Budget Nikah
Anda harus terbuka dengan pasangan soal budget nikah.
Sebelum mengambil keputusan, Anda harus menentukan berapa total dana yang akan Anda keluarkan untuk pernikahan. Bicarakanlah dengan pasangan, barulah Anda bisa mulai menyusun alokasi anggaran secara proporsional.
Idealnya, rincian biaya pernikahan dibagi dalam bentuk persentase menjadi 11 kategori utama, seperti contoh di bawah ini:
Tempat dan katering = 40%
Dekorasi = 10%
Wedding organizer = 8%
Dokumentasi (fotografer dan videografer) = 10%
Busana, makeup, dan aksesoris = 8%
Musik dan MC = 5%
Kue = 3%
Souvenir = 2%
Transportasi = 2%
Cincin dan hantaran pernikahan = 10%
Pengeluaran tambahan = 2%
Persentase biaya nikah di atas bisa Anda ubah sesuai kebutuhan dan preferensi. Semisal biaya gaun pengantin melebihi perkiraan, adakan akad dan resepsi di tempat yang sama untuk menghemat biaya transportasi.
Pro Tip: Beberapa pengeluaran seperti dekorasi dan wedding organizer sifatnya opsional. Tentukan bersama pasangan dan keluarga mana yang benar-benar dibutuhkan, dan mana yang bisa diganti dengan alternatif yang lebih hemat.
5 Tips Mengatur Anggaran Pernikahan
Budget nikah yang Anda tetapkan bersama pasangan mungkin sudah terlihat mencukupi. Tapi jika tidak dikontrol dengan baik, seiring jalan pengeluaran bisa membengkak tanpa disadari. Karenanya, ikuti cara-cara berikut supaya keuangan tetap aman dan persiapan pernikahan lancar.
1. Buat daftar tamu sebagai acuan.
Biaya resepsi pernikahan sangat bergantung pada jumlah tamu yang akan Anda undang. Semakin banyak orang, semakin besar juga dana yang harus disiapkan. Diskusikan batas jumlah undangan ke keluarga besar, lalu susun daftar tamu inti seperti saudara dan teman terdekat. Dari sana, Anda bisa tahu siapa saja yang harus diundang berdasarkan budget nikah.
2. Minta proposal ke vendor.
Cek penawaran harga dari vendor dengan teliti sebelum bekerja sama.
Ada banyak biaya tersembunyi yang akan membuat pengeluaran melambung tinggi. Untuk menekannya, selalu hubungi vendor pernikahan untuk rincian harga dari A-Z sebelum menandatangani kontrak kerja sama. Langkah ini juga akan membantu Anda membandingkan paket wedding dari vendor A dengan vendor B.
3. Jangan segan untuk menawar harga.
Harga dari vendor belum pas dengan budget? Tanyakan apakah ada paket khusus, diskon layanan, atau opsi yang lebih terjangkau tapi tetap sesuai kebutuhan Anda. Misalnya, jika Anda memesan bundling venue 250 pax dan katering di vendor yang sama, Anda bisa mendapatkan potongan 50% untuk dekorasi. Selama Anda ramah dan sopan, vendor akan lebih terbuka untuk bernegosiasi.
4. Catat setiap pengeluaran.
Simpan dan hitung setiap bukti pembayaran agar budgeting lebih rapi.
Buat spreadsheet sederhana untuk melacak pengeluaran secara real time. Supaya tidak ada yang terlupa, simpan semua proposal maupun invoice dari vendor serta bukti pembayaran dari rekening Anda. Dokumen-dokumen ini selain bisa membantu budgeting juga bisa dijadikan bukti apabila ada miskomunikasi dengan vendor.
Mau cara yang lebih praktis? Situs seperti The Knot dan Microsoft Create menyediakan template budgeting pernikahan yang bisa diunduh secara gratis. Tinggal isi dan bagikan ke pasangan.
5. Rencanakan keuangan setelah resepsi.
Ada saja pasangan yang rela menghabiskan sebagian besar tabungan mereka demi pesta pernikahan yang meriah. Padahal, masih banyak tanggung jawab finansial yang lebih besar lagi setelah hari H, seperti cicilan kendaraan, KPR, dan segala perabotan rumah tangga. Karenanya, bijaksanalah dalam merencanakan pernikahan. Perayaan yang sederhana juga bisa berkesan, kok.
Supaya cash flow tetap stabil pasca menikah, lengkapi kebutuhan rumah dengan produk cicilan tanpa kartu kredit dari Danakini Finance. Selalu ada promo setiap bulannya yang bisa Anda gunakan di seluruh store AZKO, Informa, Informa Electronics, dan Selma. Klik di sini untuk lihat promo terkini dan unduh aplikasi Danakini Finance.
Di tengah tekanan ekspektasi sosial, penting untuk kembali mengingat tujuan awal sebuah pernikahan: untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik lagi—pastinya tanpa terbebani oleh utang. Jadi, alokasikan dan kelola budget nikah dengan pintar dan tetapkan prioritas. Dengan begitu, tabungan aman dan pikiran pun tenang menjelang hari pernikahan.