Contents
Istilah DINK (dual income, no kids) semakin sering muncul dalam perbincangan publik beberapa tahun terakhir. Ada banyak hal yang berbeda antara pasangan DINK dengan pasangan yang sudah memiliki anak, salah satunya adalah cara mengatur keuangan rumah tangga. Hidup berdua saja memang memberikan fleksibilitas finansial, tetapi kelebihan inilah yang dapat menjadi jebakan jika tidak dibarengi dengan perencanaan yang matang.
Apa Itu DINK?

DINK adalah sebuah gaya hidup di mana dua orang yang menikah sama-sama memiliki penghasilan tetap, tetapi memilih untuk tidak atau belum memiliki anak. Tren ini banyak diadopsi oleh para milenial dan Gen-Z walau sejatinya sudah lama eksis sejak tahun 80-an. Pemicunya? Biaya hidup dan pendidikan yang meningkat tajam dari tahun ke tahun.
Dalam penerapannya, DINK lifestyle seringkali dikaitkan dengan fenomena childfree yang cukup kontroversial, terutama di negara-negara Asia. Namun, tidak semua pasutri DINK menolak untuk memiliki anak. Kebanyakan dari mereka hanya menunda keputusan tersebut hingga kondisi finansial mereka lebih stabil atau karena alasan lainnya.
Dengan kata lain, pilihan menjadi DINK adalah sebuah spektrum, bukan label kaku.
Pasutri DINK: Strategi Mengatur Keuangan Setelah Menikah
Apakah kamu termasuk ke dalam golongan pasutri DINK atau berencana menjadi salah satunya? Waktunya kelola anggaran rumah tangga dengan tips berikut ini.
1. Tetapkan budget rumah tangga.

Bebas dari beban biaya membesarkan anak terkadang bisa menimbulkan persepsi bahwa pendapatan ganda berarti anggaran belanja yang lebih besar. Di sini pentingnya cara mengatur keuangan rumah tangga. Kamu perlu mendiskusikan apa saja yang termasuk kebutuhan pokok dan berapa porsi yang sesuai untuk hiburan bersama pasangan.
Metode budgeting yang paling umum digunakan adalah prinsip 50/30/20. Gunakan 50% pendapatan untuk kebutuhan dasar, 30% untuk pengeluaran lain-lain, dan 20% untuk tabungan serta investasi. Formula ini hanya panduan, jadi kamu bebas mengubah persentasenya sesuai tujuan finansialmu.
Jika kamu dan pasangan setuju untuk mengurus anggaran pribadi secara terpisah, bersikaplah transparan. Kalian harus mengetahui alokasi pengeluaran satu sama lain untuk mencegah konflik di kemudian hari.
2. Bangun “mimpi” bersama.

Setelah menetapkan anggaran bulanan, cara mengatur keuangan rumah tangga selanjutnya adalah menetapkan prioritas. Tidak semenakutkan yang terdengar, kok. Bahkan, bisa dikatakan ini aktivitas yang menyenangkan.
Bicarakan tujuan jangka pendek dan jangka panjang sambil menikmati segelas kopi hangat. Mungkin kalian ingin berlibur bersama, membeli rumah, pensiun di usia 50 tahun, atau bahkan memiliki anak. Apapun mimpimu, jadikan itu bagian dari perencanaan finansial bersama.
3. Utamakan menabung.
Sebagai pasangan dengan pendapatan ganda, ini kesempatan untuk menambah pundi-pundi uang dalam waktu yang lebih cepat. Sejumlah pasutri DINK memanfaatkan satu sumber pendapatan untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, sementara pendapatan lainnya dipakai sepenuhnya untuk tabungan. Tentunya cara ini tidak untuk semua orang—hal terpenting adalah kamu mampu menyimpan uang sebanyak-banyaknya demi masa depan.
Baca juga: 12 Cara Menabung yang Benar dan Tidak Bikin Pusing
Kamu juga perlu mengumpulkan dana darurat supaya arus kas tetap lancar di saat genting. Semisal ada perabot atau peralatan elektronik yang rusak, kamu bisa menggunakan uang cadangan ini tanpa mengganggu dana yang akan kamu alokasikan untuk tabungan.
Jika dana daruratmu masih belum mencukupi sementara ada perlengkapan di rumah yang harus segera diganti, tenang saja! Gunakan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit dari Danakini Finance yang bisa kamu gunakan di AZKO, INFORMA, INFORMA Electronics, dan Selma. Sampai akhir tahun 2025, ada promo bunga 0% yang bikin belanjaanmu makin hemat. Download aplikasinya di sini untuk melakukan pengajuan.

4. Mulai berinvestasi untuk masa tua.
Saat kamu dan pasangan sudah terbiasa mengalokasikan dana untuk ditabung, lakukan hal yang sama ke portofolio investasi kalian. Ini adalah cara mengatur keuangan rumah tangga sekaligus menjamin hari tuamu.
Ada tiga aspek yang memengaruhi keuntunganmu dalam berinvestasi, yakni dana yang ditanam per bulannya, imbal hasil dari produk, dan durasi. Semakin cepat kamu mulai, semakin besar bunga majemuk (compound interest) yang terkumpul. Namun, tetaplah waspada terhadap risiko setiap produk investasi, ya.
5. Siapkan dan tinjau kembali polis asuransi.

Asuransi jiwa dan kesehatan merupakan fondasi utama dalam cara mengatur keuangan rumah tangga, terlebih bagi pasangan yang tidak atau belum memiliki anak. Dengan proteksi yang memadai, kamu dapat menjamin finansial pasangan jika kamu sakit atau meninggal dunia.
Cek dan perbarui polis asuransimu secara berkala agar tetap sesuai dengan kondisi finansial keluarga. Jangan lupa untuk menetapkan pasangan sebagai penerima manfaat asuransi jiwamu. Kemudian, siapkan juga surat wasiat untuk menjaga seluruh asetmu.
Cara mengatur keuangan rumah tangga bagi pasutri DINK lebih fokus pada bagaimana menambah dan melindungi kekayaan keluarga. Bila kamu dan pasangan dikaruniai anak, finansial kalian akan tetap stabil. Jadi, jangan tunda perencanaan keuanganmu!