Contents
Lemari di rumah sudah penuh dengan baju, tapi akhirnya kamu tergiur untuk beli tiga kaos baru karena ada promo belanja dua gratis satu. Itulah spaving—sebuah lakuran dari kata spending dan saving—yang menjadi tren konsumtif berkedok menghemat uang. Tapi, apakah ini cara pintar untuk menekan pengeluaran atau hanya ilusi yang membuat kantong jebol?
Apa Itu Spaving?
Konsep “beli banyak lebih hemat” seperti yang spaving terapkan sebetulnya sudah ada dari lama. Barang diskon atau paket bundling memang menawarkan harga satuan yang lebih rendah dari harga normal. Tapi yang sering luput disadari adalah kamu tetap mengeluarkan uang lebih banyak dari yang semula direncanakan.
Sama seperti promo belanja lainnya, spaving memanfaatkan dorongan psikologis yang disebut loss aversion atau FOMO (fear of missing out). Kamu membeli bukan karena butuh, tapi karena takut melewatkan diskon. Sayang kalau tidak diambil. Padahal, membeli kaos yang didiskon dari Rp500 ribu jadi Rp200 ribu bukan berarti kamu menghemat Rp300 ribu—kamu baru saja mengeluarkan Rp200 ribu untuk barang yang tidak begitu diperlukan.
Strategi Pintar Memanfaatkan Promo Belanja
Spaving tidak bisa sepenuhnya dihindari. Toh, bila dilakukan dengan benar, trik ini bisa membantu kamu menghemat uang. Ikuti tips di bawah ini supaya kamu bisa memaksimalkan promo belanja tanpa terjerat siklus spaving yang bikin boros.
1. Buat rencana pengeluaran.
Banyak orang kalap mata saat melihat promo belanja karena tidak punya patokan anggaran yang jelas. Betul, segala bentuk pengeluaran harus diantisipasi, mulai dari kebutuhan pokok seperti makanan sampai hiburan seperti jajan dan online shopping. Tentukan batas nominal yang boleh dibelanjakan—misalnya 10% dari pendapatan kamu.
Baca juga: 12 Cara Menabung yang Benar dan Tidak Bikin Pusing
2. Simpan barang incaran ke dalam wishlist.
Hindari belanja impulsif dengan teknik delayed gratification. Ketimbang langsung membeli barang diskon yang menarik perhatianmu, tunda dulu selama beberapa hari.
Cara ini akan membantu kamu membedakan antara ingin dan butuh. Kalau kamu masih ingin membelinya setelah jeda waktu itu, barang tersebut memang layak dipertimbangkan. Sebaliknya, jika keinginan menipis seiring berjalannya waktu, kamu berhasil menyelamatkan diri dari penyesalan di akhir bulan.
3. Gunakan promo belanja untuk barang prioritas.
Diskon memang menggoda, tapi tidak semuanya harus dikejar. Terapkan spaving ketika barang-barang yang kamu butuhkan sedang diskon. Contohnya, promo beli tiga deterjen gratis satu botol sabun mandi atau potongan harga 30% setiap pembelian satu dus mie instan. Kedua penawaran ini masih terbilang menguntungkan pembeli karena merupakan barang-barang yang rutin digunakan dan pasti akan dibeli kembali dalam jangka waktu dekat.
Jika kamu lagi butuh perlengkapan, elektronik, atau furniture rumah baru, pakai promo belanja cicilan 0% dari Danakini Finance. Prosesnya cepat, tanpa kartu kredit, dan bisa langsung digunakan di AZKO, INFORMA, INFORMA Electronics, dan Selma. Promo berlangsung sampai 31 Desember 2025. Klik di sini untuk download aplikasinya!
4. Ikuti program diskon besar.
Jangan takut ketinggalan promo karena akan ada selalu promo berikutnya. Tinggal seberapa cermat kamu dalam memilih momentum. Biasanya, platform e-commerce mengadakan promo besar-besaran di setiap tanggal kembar dan Harbolnas yang diperingati setiap tanggal 12 Desember. Jadi, buat daftar belanjaan jauh-jauh hari dan langsung checkout di periode tersebut.
Apakah spaving hal yang baik atau buruk bagi keuangan? Jawabannya tergantung pada cara kamu mengaplikasikannya. Kuncinya adalah menjadi selektif. Siapkan budget untuk belanja dan pakai promo belanja untuk membeli barang yang diperlukan.