June 23, 2025

Contents

Menjadi orang tua baru merupakan pengalaman yang membahagiakan, sekaligus penuh tantangan. Banyak persiapan melahirkan yang perlu dilakukan jauh-jauh hari, mulai dari memilih tempat bersalin sampai membeli perlengkapan bayi—semuanya memerlukan dana yang besar. 

Faktanya, biaya persalinan normal di rumah sakit swasta Indonesia berkisar antara Rp20 juta-Rp30 juta. Angka tersebut belum termasuk biaya kebutuhan bayi seperti susu formula, popok, dan lainnya. Kabar baiknya, Anda bisa menjaga keuangan rumah tangga tetap stabil setelah kelahiran si kecil dengan strategi-strategi berikut.

1. Cek Kembali Dana untuk Persiapan Melahirkan

Pasangan Asia sedang menghitung keuangan keluarga di laptop.
Cek lagi biaya persalinan dan siapkan dana tambahan untuk berjaga-jaga.

Terkadang di tengah kesibukan sehari-hari—serta antusiasme kehadiran buah hati—tabungan untuk menutup biaya persalinan jadi terabaikan. Padahal, biaya melahirkan bisa berubah sewaktu-waktu, terutama jika ada komplikasi yang memerlukan tindakan khusus. Biaya-biaya yang tidak terencana ini bisa membuat pengeluaran rumah tangga membengkak secara signifikan. 

Sebaiknya, Anda rutin mengevaluasi jumlah dana yang disisihkan setiap bulan untuk persiapan melahirkan. Semisal Anda sudah memiliki uang yang cukup untuk persalinan normal, tambahkan juga dana cadangan untuk biaya melahirkan caesar. Lebih baik punya uang tak terpakai daripada panik mencari uang tambahan.

2. Jangan Lupa Siapkan Dana Darurat

Dana darurat bisa menjadi penyelamat ketika ada pengeluaran tak terduga selama proses bersalin maupun setelahnya. Idealnya, dana darurat cukup untuk menutupi setidaknya tiga bulan pengeluaran keluarga. Nantinya uang dingin ini bisa dipakai untuk keperluan di luar dana persiapan melahirkan dan kebutuhan bayi, seperti perbaikan atap bocor, reparasi mobil, atau mengganti perabot rumah yang sudah rusak.

Banner Danakini Finance download aplikasinya

Belum punya dana darurat tapi barang-barang di rumah sudah perlu diganti? Sekarang, Anda bisa belanja produk-produk dari AZKO, Informa, Informa Electronics, dan Selma dengan cicilan bulanan yang ringan dari Danakini Finance. Dengan bunga mulai dari 1,99% dan tenor sampai 24 bulan, Anda bisa bawa pulang sofa, kulkas, matras, atau kompor baru. Unduh dan daftarkan diri Anda di sini.

3. Daftarkan Asuransi untuk Anak

Ibu hamil sedang memegang tablet dan memeluk perut hamilnya.
Pastikan Anda mengabari agen asuransi untuk memasukkan anak Anda ke dalam polis.

Memasuki trimester ketiga, saatnya mempertimbangkan asuransi kesehatan dan pendidikan untuk calon buah hati. Hampir semua perusahaan asuransi kesehatan memperbolehkan orang tua baru untuk mendaftarkan anak ke dalam polis mereka 30 hari setelah kelahiran. 

Jika Anda sudah memiliki asuransi kesehatan, segera beritahu agen atau staf HR (apabila asuransi melalui tempat kerja Anda) untuk memproses penambahan anggota keluarga baru ke dalam polis. 

Selain asuransi kesehatan, penting juga untuk mempersiapkan asuransi pendidikan anak. Sebaiknya mulai sedini mungkin agar premi lebih terjangkau. Dengan begitu, Anda bisa memastikan dana pendidikan si kecil terlindungi dari risiko-risiko finansial seperti inflasi atau kecelakaan orang tua.

4. Tetap Fokus Bangun Portofolio Dana Pensiun

Tabungan hari tua mungkin bukan prioritas Anda di tengah persiapan melahirkan, tapi tidak boleh dilupakan. Dana pensiun nantinya menjamin kesejahteraan Anda bertahun-tahun mendatang serta mengurangi beban finansial anak ketika dia sudah dewasa nanti. Dengan kata lain, kematangan perencanaan pensiun Anda turut berdampak pada kualitas hidup sang buah hati di masa depan.

Jumlah uang yang harus ditabung atau diinvestasikan untuk dana pensiun tergantung pada usia, pendapatan, dan tujuan keuangan masing-masing individu. Para ahli finansial merekomendasikan untuk menyisihkan setidaknya 10%-15% dari total pemasukan untuk tabungan hari tua, dan sudah harus disiapkan 10 tahun sebelum memasuki usia pensiun. Jadi, mulailah untuk memotong pengeluaran yang tidak perlu dan sesuaikan portofolio keuangan Anda secara berkala.

5. Rencanakan Pengeluaran untuk Anak di Tahun Pertama

Pasangan sedang berfoto sambil memegang sepatu bayi
Buat anggaran untuk memprediksi berapa besar biaya untuk kebutuhan bayi.

Buatlah skala prioritas di mana Anda bisa membuat dua kategori kebutuhan anak: primer dan sekunder. Kebutuhan primer mencakup pengeluaran rutin bulanan yang tidak bisa diganggu gugat, seperti susu formula, popok, vitamin, dan perawatan bayi. Kelompok ini biasanya memakan biaya paling banyak. 

Sementara itu, biaya kebutuhan sekunder seperti stroller dan pakaian bayi bisa ditekan. Anda bisa membeli tas popok bekas yang masih layak pakai atau menerima warisan pakaian bayi dari kerabat. Anda pun memiliki budget tambahan untuk pengeluaran maupun tabungan bulanan.

Persiapan melahirkan bukan hanya soal fisik dan mental, tapi juga soal kesehatan finansial keluarga Anda. Dengan mengatur keuangan sebelum kehadiran si kecil, Anda memberi ruang bagi diri sendiri agar bisa fokus ke hal-hal yang lebih krusial di trimester akhir kehamilan. Jangan lupa juga untuk mengisi rumah dengan peralatan yang dapat menambah kenyamanan keluarga kecil Anda—bisa dicicil dengan Danakini Finance, loh!

About Author

Nonny Anasih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *